Institusi Pendidikan telah berkontribusi aktif dengan mengambil peran dalam upaya transisi energi, tidak hanya melalui pemanfaatan energi baru terbarukan, Institusi Pendidikan turut berperan sebagai sentra pengembangan ilmu pengetahuan melalui kajian ilmiah dan riset, peningkatan sumber daya manusia, serta peningkatan mutu dalam hal pengembangan pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia. Tentunya hal tersebut juga mendukung pengenalan energi terbarukan sebagai energi bersih yang merupakan wujud energi di masa depan kepada para pelajar yang merupakan bagian dari generasi muda.
Diketahui terdapat sederet nama institusi pendidikan yang telah mengembangkan sistem PLTS di Indonesia, pada hari ini, SUN Energy sebagai perusahaan pengembang proyek energi surya yang telah mencatatkan proyek lebih dari 250 MWp di kawasan Asia Pasifik, kembali menambah portofolio proyek ke-8 di Kawasan Institusi Pendidikan, yaitu Universitas Tanjungpura yang berlokasi di Pontianak, Kalimantan Barat dengan kapasitas 1,5 MWp. PLTS yang akan memecahkan rekor sebagai PLTS dengan kapasitas terbesar di antara institusi pendidikan lainnya di Indonesia inidiresmikan olehbeberapa pihak, diantaranya; Dirjen Dikti Kemdikbudristek, Bapak Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU., Gubernur Kalimantan Barat, Bapak H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., dan Rektor Universitas Tanjungpura, Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H, M.Si.
"Bersamaan dalam rangka Dies Natalis Universitas Tanjungpura, kami terus bergerak dengan menekankan nilai inovasi dan kolaborasi. Sama halnya dalam pengadaan PLTS di Universitas Tanjungpura, kami hadirkan melalui kolaborasi yang dilakukan dengan pelaku industri, PT Wika Industri Energi dan SUN Energy, yang nantinya menghasilkan inovasi, utamanya pada bidang energi baru terbarukan," ujar Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H, M.Si. selaku Rektor Universitas Tanjungpura pada kesempatan acara Groundbreaking PLTS Universitas Tanjungpura. Mendukung hal tersebut, SUN Energy sebagai salah satu
perusahaan pengembang energi surya yang telah berkembang secara eksponensial mengungkapkan bahwa, “Instalasi sistem PLTS yang terus digulirkan tentunya kami harapkan dapat membawa dampak terhadap pemenuhan target bauran energi yang telah ditetapkan. Dengan komitmen kami untuk terus memberikan layanan dengan akses seluas-luasnya kepada berbagai sektor untuk beralih menggunakan energi bersih, tentu kami tujukan demi terwujudnya Indonesia Bebas Emisi Karbon pada tahun 2060 mendatang. Selain itu, SUN Energy juga berterima kasih atas kepercayaan para mitra dari berbagai sektor, seperti sektor pendidikan yang semakin masif memberikan ruang bagi kami untuk berkontribusi dalam mengakselerasi upaya transisi energi melalui pengembangan PLTS di Indonesia,” ungkap Dionpius Jefferson, Chief Commercial Officer SUN Energy.
Setelah mencatatkan tujuh proyek PLTS di institusi pendidikan sebelumnya; Institut Teknologi Sumatera (ITERA); Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang; Politeknik Bengkalis; Universitas Diponegoro; Institut Teknologi Bandung; Institut Teknologi Del; dan Universitas HKBP Nommensen Sumatera Utara, SUN Energy berharap bahwa kehadiran sistem PLTS dapat memberikan nilai tambah tersendiri bagi institusi pendidikan. Melalui kolaborasi yang dilakukan antar SUN Energy dengan PT Wika IndustriEnergi sebagai pengembang teknologi tenaga surya, kedua pihak berharap dengan hadirnya PLTS di Institusi Pendidikan mampu menjadi bagian dari aktivitas pendidikan, terutama dalam menunjang proses pembelajaran para civitas akademika dalam mengembangkan ilmu pengetahuan seputar energi baru terbarukan di Indonesia.
Foto 1 & 2 - Acara Groundbreaking PLTS Universitas Tanjungpura, Pontianak