06 Desember 2024

SUN Energy Ajak Industri di Jawa Timur Wujudkan Industri Hijau Melalui Green Future Summit 2024

SUN Energy sebagai perusahaan yang memiliki visi mempromosikan energi yang berkelanjutan, rendah emisi, dan transisi menuju energi baru terbarukan (EBT) dengan menerapkan sistem energi surya untuk sektor komersial dan industri, melangsungkan acara Green Future Summit 2024 di tiga kota besar di Indonesia yaitu Surabaya, Semarang, dan Jakarta sepanjang bulan Desember. Surabaya menjadi kota pertama yang menjadi tempat diselenggarakannya Green Future Summit 2024, dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2024.

Acara ini menghadirkan sederet pembicara ahli untuk memaparkan ide dan konsep guna mendukung revolusi industri hijau, diantaranya Hermanto Tanoko selaku CEO of Tancorp Abadi Nusantara, Ronald Walla selaku CEO of Wismilak, Maria R. Nindita Radyati selaku Ketua Environmental, Social, and Governance (ESG) serta Task Force Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Dr. Ir. Gentur Prihanto S. P, SH., MT., MH., IPU selaku Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Wilayah Jawa Timur.

Diselenggarakannya Green Future Summit 2024 bertujuan untuk menjadi forum kolaborasi bagi berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan dan implementasi energi terbarukan, seperti pelaku industri, pemimpin, inovator, dan pakar dari sektor industri, pemerintahan, hingga masyarakat, guna meningkatkan kesadaran terkait pentingnya perubahan iklim dan cara sektor industri dapat berkontribusi dalam mencapai tujuan keberlanjutan global, serta Indonesia Nol Emisi Karbon pada tahun 2060. Tidak hanya dalam lingkup swasta, SUN Energy juga melibatkan pemerintah dalam acara ini untuk bersama-sama mendiskusikan kebijakan-kebijakan dari pemerintah yang diperlukan para pelaku industri dalam mendukung pengurangan emisi karbon atas proses produksi ramah lingkungan yang berkelanjutan.

Dr. Ir. Gentur Prihanto S. P, SH., MT., MH., IPU selaku Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Wilayah Jawa Timur menyatakan, “Setidaknya terdapat empat tantangan industri 4.0 dalam konteks industri hijau, yaitu efisiensi energi, pengelolaan limbah, emisi karbon, dan kepatuhan regulasi”.  Berkaitan dengan pengurangan emisi karbon, Maria R. Nindita Radyati menambahkan bahwa perusahaan atau industri yang peduli terhadap ESG (Environmental, Social, and Governance) memiliki tanggung jawab besar untuk menerapkan praktik yang mendukung keberlanjutan, termasuk mengurangi emisi karbon sebagai bagian dari komitmen mereka terhadap lingkungan. Selain baik bagi lingkungan, penerapan ESG dapat menjadi investasi berkelanjutan, karena saat ini banyak investor yang mempertimbangkan faktor ESG dalam keputusan investasi mereka. Tidak hanya itu, perusahaan yang memiliki kebijakan dan praktik ESG memiliki reputasi baik di mata konsumen, karyawan, dan mitra bisnis.

Hal tersebut didukung juga oleh pernyataan Hermanto Tanoko selaku CEO of Tancorp Abadi Nusantara yang telah bekerja sama dengan SUN Energy dengan memasang PLTS di Pabrik Avian,“Para konsumen kini semakin memperhatikan produk yang tidak hanya memiliki kualitas tinggi, tetapi juga memiliki komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan. Oleh karena itu, kita perlu mengikuti tren ini agar tetap dapat bersaing dengan merek-merek lain.”

Green Future Summit 2024 yang diselenggarakan oleh SUN Energy di Kota Surabaya berhasil menjadi wadah diskusi untuk semakin mendorong diwujudkannya industri hijau yang tidak hanya memberikan wawasan yang lebih dalam terkait pentingnya energi terbarukan, terutama energi surya, tetapi juga mendorong sektor industri agar lebih responsif terhadap tantangan perubahan iklim. Oleh karena itu, SUN Energy terus berkomitmen dalam mempromosikan energi baru terbarukan dalam bentuk energi surya kepada pihak yang ingin berkontribusi pada transformasi energi hijau dengan menyelenggarakan Green Future Summit 2024 di dua kota selanjutnya, yaitu Semarang dan Jakarta.