28 Juni 2024

Daftar Perusahaan FMCG Yang Sudah Pasang PLTS

Daftar Perusahaan FMCG Yang Sudah Pasang PLTS

Adopsi PLTS dapat meningkatkan citra perusahaan sebagai pelopor dalam praktik bisnis berkelanjutan, dan menarik konsumen yang lebih peduli terhadap lingkungan. Dengan berbagai manfaat tersebut, penerapan PLTS dalam industri FMCG merupakan langkah strategis menuju masa depan yang lebih hijau dan efisien.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah sistem yang memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan listrik melalui panel surya. Penggunaan PLTS dalam industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) menawarkan berbagai manfaat yang signifikan. 

Pertama, PLTS menggunakan energi matahari untuk menghasilkan listrik, yang mendukung operasional perusahaan menjadi lebih ramah lingkungan. Hal ini penting bagi konsumen yang semakin sadar akan isu lingkungan dan lebih memilih produk yang dihasilkan oleh perusahaan dengan praktik bisnis yang bertanggung jawab. Dengan menghasilkan listrik sendiri melalui PLTS, perusahaan dapat mengurangi ketergantungan pada listrik dari jaringan umum, yang mengarah pada penghematan biaya operasional.

PLTS juga turut membantu mengurangi emisi karbon, yang berkontribusi pada upaya global untuk mengatasi perubahan iklim. Pengurangan emisi karbon ini sangat penting bagi industri FMCG yang sering kali memiliki jejak karbon besar.

Perkembangan Penggunaan PLTS di Indonesia

Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Bersumber dari publikasi Kementerian ESDM, total kapasitas terpasang PLTS di Indonesia saat ini mencapai pada Desember tahun 2023 hanya mencapai 140 MW.

Pemerintah Indonesia memiliki target ambisius untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan, termasuk PLTS. Salah satu target utama adalah mencapai 23% porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional pada tahun 2025. 

Untuk mendukung pencapaian target ini, pemerintah telah memperbarui regulasi terkait PLTS Atap melalui Peraturan Menteri ESDM No. 2 tahun 2024 yang diwujudkan melalui skema kuota pada pengembangan sistem PLTS atap di Indonesia.

Namun, implementasi PLTS di industri masih menghadapi beberapa kendala dan tantangan.

Seperti keraguan yang terjadi di kalangan pelaku industri untuk mengadopsi PLTS, tingkat efisiensi, biaya investasi awal yang cukup tinggi menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku industri.

Meskipun demikian, pertumbuhan industri terkait PLTS atap kian bertumbuh dendengan dukungan kebijakan yang tepat dan peningkatan kesadaran akan pentingnya energi terbarukan, perkembangan penggunaan PLTS di Indonesia diharapkan akan terus meningkat.

Daftar Industri FMCG yang Menggunakan PLTS

Unilever Indonesia:

Unilever telah memasang PLTS di beberapa pabriknya di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan komitmen Unilever untuk mengurangi jejak karbon dan mendukung operasional yang lebih hijau.

Sidomuncul:

Produsen jamu terkemuka di Indonesia, Sidomuncul, juga telah mengadopsi PLTS untuk mendukung produksi yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

Surya Pratista Hutama:

menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan dengan mengoperasikan PLTS Atap di pabrik Sidoarjo, menghasilkan 325.517 kWh energi bersih per tahun dan mengurangi 253 ton emisi karbon dioksida. Langkah ini mendukung produksi ramah lingkungan dan memenuhi permintaan konsumen yang semakin peduli terhadap keberlanjutan. 

Global Dairy Alami:

Perusahaan susu ini juga telah mengimplementasikan PLTS untuk mendukung operasional yang lebih hijau dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional.

Penggunaan PLTS juga meningkatkan citra perusahaan sebagai bisnis yang berkelanjutan, menarik konsumen yang peduli akan lingkungan, serta mengurangi emisi karbon dan mendukung kebijakan pemerintah terkait energi terbarukan. 

Masa Depan PLTS di Industri FMCG

Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada industri FMCG menjanjikan perkembangan yang menarik di masa depan. Diprediksi bahwa adopsi PLTS akan terus meningkat seiring dengan dorongan global terkait penggunaan energi terbarukan di tengah agenda transisi energi.

Disertai dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan produk ramah lingkungan, mendorong perusahaan FMCG untuk turut menerapkan proses produksi yang ramah lingkungan seperti implementasi PLTS pada fasilitas produksi dan distribusi FMCG.

Dengan terus berinovasi dan mengadopsi teknologi baru, PLTS memiliki potensi besar untuk menjadi pilar utama dalam transisi menuju industri FMCG yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Baca: SUN Energy Luncurkan Ruang Monitoring Kinerja Sistem Energi Surya Terintegrasi Berbasis IoT-in

Kesimpulan

Secara keseluruhan, penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada industri FMCG menawarkan berbagai manfaat signifikan. PLTS tidak hanya mengurangi biaya operasional melalui sumber energi yang murah dan stabil, tetapi juga meningkatkan citra perusahaan sebagai pelopor dalam praktik bisnis berkelanjutan.

Selain itu, dengan mengurangi ketergantungan pada energi fosil, PLTS membantu mengurangi emisi karbon dan mendukung upaya global untuk memperlambat perubahan iklim.

Meskipun tantangan seperti biaya investasi awal yang tinggi dan infrastruktur pendukung yang terbatas masih ada, potensi besar PLTS dapat diwujudkan melalui inovasi berkelanjutan dan dukungan kebijakan yang kokoh. Dengan demikian, PLTS memiliki peran penting dalam mewujudkan industri FMCG yang lebih efisien, berkelanjutan, dan ramah lingkungan di masa depan.

Hubungi SUN Energy hari ini dan jadilah bagian dari perubahan menuju masa depan yang lebih bersih dan hemat energi, melalui:

WhatsApp : http://wa.me/+62881012251888

Email :  marketing@lifewithsun.com