Sistem energi surya telah menjadi salah satu teknologi yang paling banyak digunakan dalam pemanfaatan energi hijau. PLTS atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya merupakan teknologi yang dapat mengubah energi matahari menjadi listrik. Dalam pengoperasiannya, sistem energi surya terdiri dari beberapa komponen yang bekerja secara terpadu, seperti modul surya, kabel, inverter, baterai, dan kontroler. Salah satu komponen utama pada sistem energi surya adalah inverter, yang berfungsi untuk mengubah arus searah (DC) yang dihasilkan oleh panel surya menjadi arus bolak-balik (AC). Tanpa inverter, listrik yang dihasilkan oleh sistem energi surya tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, pemilihan inverter yang tepat dan berkualitas sangat penting untuk memastikan kinerja dan keandalan sistem energi surya yang dipasang.
Perangkat inverter ini berperan penting dalam sistem ubah arus listrik searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) bertegangan rendah pada PLTS. Energi matahari yang terkumpul kemudian akan diubah menjadi energi listrik oleh modul surya fotovoltaik dengan keluaran arus searah.
Energi listrik tersebut selanjutnya disimpan dalam baterai (jika PLTS terhubung dengan baterai) atau digunakan oleh beban listrik. Arus listrik searah diubah menjadi arus bolak-balik (AC) tegangan rendah oleh inverter, sehingga Inverter memiliki fungsi penting dalam sistem tersebut.
Berikut kami berikan informasi menarik dan lengkap mengenai inverter untuk Anda.
Sistem Energi Surya mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik, dimana sistem energi tersebut menghasilkan arus listrik DC yang diubah oleh inverter menjadi listrik AC.
Fungsi inverter sangat beragam, namun komponen tersebut memiliki batas masa pakai penggunaan. Masa pakai inverter umumnya berkisar 10 tahun, dimana tegangan yang akan digunakan pada listrik komersial seperti lampu dan televisi adalah sebesar 220 volt.
Baca juga : Apakah Panel Surya Saat Hujan Akan Tetap Bekerja?
Pada umumnya, terdapat berbagai jenis inverter yang dapat diaplikasikan pada PLTS, antara lain string inverter, microinverter dan Pure Sine Wave. Berikut perbedaannya:
String Inverter
Besaran input dari string inverter ditentukan oleh banyaknya modul surya yang dirangkaikan secara seri. Jika bayangan vegetasi bertumpu pada satu modul, kemungkinan modul lain dalam rangkaian akan terpengaruh sehingga kinerjanya tidak optimal.
Microinverter
Microinverter merupakan teknologi yang dapat diaplikasikan untuk menghindari terjadinya hot spot atau bayangan parsial pada sistem energi surya. Tidak dipungkiri bahwa harga microinverter relatif lebih mahal dibandingkan dengan harga string inverter di pasaran.
Pure Sine Wave
Inverter jenis ini mempunyai bentuk gelombang sinus murni seperti listrik dari pembangkit listrik nasional, dan merupakan bentuk gelombang yang paling ideal pemanfaatannya dalam pengaplikasian sistem sel surya.
Baterai
Elemen inverter satu ini berfungsi sebagai sumber tegangan arus DC yang akan bermuara di motor listrik. Komponen ini bersifat opsional dan tidak semua inverter menggunakan baterai.
Komparator
Komparator digunakan untuk membandingkan nilai antara satu waves dengan waves lainnya, seperti triangular waves dengan sine waves.
Transistor Mofet
Transistor Mosfet adalah saklar elektronik yang memiliki tiga kutub yaitu gate, drain dan source dimana terdapat bahan oksida yang mengisolasi kutub gate-nya.
Inverter sendiri berfungsi sebagai alat untuk mengubah arus DC menjadi AC. Penggunaan inverter dianggap penting karena akan mengubah arus agar sama dengan arus jaringan nasional, tanpa perlu memodifikasi instalasi di bangunan.
Inverter berfungsi juga sebagai panel isolasi dan proteksi terhadap arus atau tegangan lebih dan lightning. Sehingga tegangan dapat diatur sesuai dengan pemakaian agar hasilnya dapat tetap stabil.
Kelebihan penggunaan inverter adalah sebagai berikut:
Pilihlah inverter sesuai daya, kapasitas total inverter pada sistem PLTS dibatasi paling tinggi 100% dari daya tersambung jaringan nasional. Jika kapasitas daya yang dibutuhkan adalah 2200 watt, maka inverter yang digunakan harus memiliki kapasitas yang sama atau lebih besar dari 2200 watt.
Kisaran proporsi biaya pemasangan PLTS atap berdasarkan riset pasar tahun 2017 adalah 47% biaya sistem energi surya , 13% biaya inverter, serta 40% untuk komponen pelengkap lain dan jasa instalasinya. Sehingga Anda dapat memperkirakan anggaran dari skema tersebut.
Selanjutnya, diperlukan survei topografi lokasi untuk menentukan ketinggian dan kemiringan di seluruh lokasi PLTS. Hasil dari survei ini dapat digunakan untuk perataan menyesuaikan kemiringan untuk stasiun Inverter. Dalam rangka memudahkan pelanggan dan mengurangi kerumitan dalam mencari sendiri, akan lebih baik bagi mereka untuk memanfaatkan layanan pemasangan sistem energi surya yang disediakan oleh Sun Energy. Menggunakan teknisi yang profesional menyediakan jasa one stop solution mulai dari survei, instalasi dan maintenance.
SUN Energy adalah pelopor pengembang proyek sistem energi surya di Indonesia, yang telah memiliki proyek lebih dari 280 Megawatt di tiga negara Asia-Pasifik.
Sekarang adalah saat yang tepat untuk beralih memanfaatkan energi surya. SUN Energy adalah solusi terbaik yang dapat membantu Anda menuju masa depan yang berkelanjutan. Dengan solusi sepenuhnya terintegrasi dan dibuat khusus serta teknologi yang andal, kami siap membantu Anda beralih mengoperasikan sistem energi surya..
Jangan lewatkan kesempatan untuk mengoptimalkan kebutuhan listrik hijau Anda dengan produk berkualitas tinggi dan ahli teknis bersertifikat yang kami sediakan. Kami akan membantu Anda dalam setiap tahap, dari perencanaan hingga instalasi, dan pemeliharaan. Segera hubungi kami untuk mendapatkan penawaran terbaik dan arahkan diri Anda menuju masa depan yang lebih hijau! Anda juga dapat menghitung pengeluaran listrik perusahaan anda pada halaman berikut ini : https://sunenergy.id/project/inquiry
Segera hubungi Kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, melalui :
Whatsapp: http://wa.me/+62881012251888
Email: marketing@lifewithsun.com