25 April 2025

Apa Itu Bangunan Ramah Lingkungan atau Green Building?

green-building

Konsep green building mencakup berbagai aspek, mulai dari desain bangunan yang efisien, penggunaan material ramah lingkungan, hingga sistem pengelolaan limbah yang berkelanjutan. Standar internasional seperti Leadership in Energy and Environmental Design (LEED) dan Greenship (sertifikasi dari Green Building Council Indonesia - GBCI) merupakan salah satu  acuan dalam implementasi pengembangan standar bangunan hijau di Indonesia.

 

Definisi Bangunan Ramah Lingkungan atau Green Building

Bangunan ramah lingkungan, atau green building, adalah konsep arsitektur yang mengedepankan efisiensi energi, pengelolaan sumber daya yang bijak, serta dampak minimal terhadap lingkungan. Pembangunan jenis ini berorientasi pada pengurangan emisi karbon dan pemanfaatan energi terbarukan.

Manfaat Bangunan Ramah Lingkungan

Penerapan bangunan ramah lingkungan memberikan berbagai manfaat baik bagi lingkungan maupun ekonomi, di antaranya:

1. Mengurangi Emisi Karbon 

Dengan menggunakan material dan teknologi hemat energi, green building membantu mengurangi emisi karbon yang merupakan penyumbang utama perubahan iklim.

2. Efisiensi Energi dan Air 

Bangunan hijau memanfaatkan energi terbarukan seperti PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) Atap, sistem pencahayaan alami, serta pengolahan air hujan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan air bersih.

3. Meningkatkan Kesehatan Penghuni 

Material bebas zat beracun serta sistem sirkulasi udara yang baik menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi penghuninya.

4. Penghematan Biaya Operasional 

Teknologi hemat energi seperti penggunaan lampu LED dan sistem pendingin udara yang efisien mengurangi konsumsi listrik, sehingga menekan biaya operasional jangka panjang.

5. Mendukung Kebijakan Pemerintah Terkait Perubahan Iklim 

Indonesia telah menargetkan net zero emission pada 2060 dan penerapan bangunan hijau menjadi salah satu strategi utama dalam mengurangi jejak karbon nasional.

 

Material untuk Bangunan Ramah Lingkungan

Pemilihan material menjadi faktor penting dalam pembangunan ramah lingkungan. Berikut beberapa material yang direkomendasikan:

  • Bambu: Material alami yang dapat diperbarui dengan cepat dan memiliki kekuatan tinggi.
  • Bata Ramah Lingkungan: Dibuat dari tanah liat yang diproses dengan teknologi rendah emisi.
  • Beton Daur Ulang: Menggunakan agregat dari beton bekas untuk mengurangi eksploitasi bahan baru.
  • Kayu Bersertifikat FSC: Kayu bersertifikat FSC adalah kayu yang berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Sertifikasi ini diberikan oleh Forest Stewardship Council (FSC), sebuah lembaga non-profit internasional. 
  • Kaca Low-E (Low Emissivity): Mengurangi radiasi panas masuk, sehingga menghemat energi pendingin ruangan.

 

Kriteria Bangunan Ramah Lingkungan

Untuk dikategorikan sebagai bangunan ramah lingkungan, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi:

1. Efisiensi Energi

  • Menggunakan PLTS sebagai sumber energi.
  • Memaksimalkan pencahayaan alami.
  • Menggunakan peralatan elektronik yang memiliki standar efisiensi energi tinggi.

2. Pengelolaan Air yang Efisien

  • Pemanfaatan air hujan untuk kebutuhan sanitasi dan irigasi.
  • Instalasi sistem daur ulang air untuk mengurangi konsumsi air bersih.
  • Penggunaan alat hemat air seperti keran otomatis dan toilet dual-flush.

3. Pemilihan Material Ramah Lingkungan

  • Menggunakan material daur ulang atau rendah karbon
  • Menggunakan kayu bersertifikat FSC (Forest Stewardship Council) untuk mendukung kelestarian hutan.
  • Memilih bahan yang memiliki daya tahan tinggi untuk mengurangi limbah konstruksi.

4. Pengelolaan Limbah yang Efektif

  • Penerapan sistem pengelolaan sampah dengan metode daur ulang dan kompos.
  • Meminimalisasi limbah konstruksi melalui perencanaan desain

5. Desain yang Mendukung Kenyamanan dan Kesehatan Penghuni

  • Penggunaan material dan sirkulasi udara alami yang baik.
  • Desain lanskap hijau untuk meningkatkan kualitas udara dan menciptakan lingkungan yang lebih sejuk.

6. Mobilitas Ramah Lingkungan

  • Aksesibilitas terhadap transportasi umum untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.
  • Penyediaan fasilitas seperti tempat parkir sepeda dan stasiun pengisian kendaraan listrik.

Dengan memenuhi kriteria ini, bangunan tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi penghuninya serta berkontribusi dalam mengurangi dampak perubahan iklim.

 

Dukungan Pemerintah dalam Pembangunan Ramah Lingkungan

Pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai regulasi untuk mendukung pengembangan bangunan hijau, di antaranya:

  • Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 2 Tahun 2015 tentang bangunan hijau.
  • Peta Jalan Net Zero Emission 2060, yang menargetkan penggunaan energi terbarukan dalam pembangunan.

Dengan implementasi kebijakan ini, diharapkan sektor konstruksi dapat berkontribusi signifikan dalam mengurangi dampak perubahan iklim serta menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

 

Peran SUN Energy dalam Mendukung Bangunan Ramah Lingkungan

SUN Energy mendukung bangunan ramah lingkungan melalui instalasi PLTS atap untuk bisnis dan industri.

Keunggulan SUN Energy:

  • Desain sistem disesuaikan dengan kebutuhan bangunan.
  • Menggunakan teknologi terbaru dan efisien.
  • Membantu bangunan Anda memenuhi standar LEED dan Greenship.
  • Menurunkan konsumsi listrik berbasis fosil dan meningkatkan nilai bangunan.
     

Dengan PLTS dari SUN Energy, Anda bisa menghemat biaya operasional dan berkontribusi langsung terhadap transisi energi bersih di Indonesia.

 

Ingin menjadikan bangunan Anda lebih hijau dan efisien?

Hubungi SUN Energy Sekarang!

Whatsapp: http://wa.me/+62881012251888

Email:  [email protected]