29 Juli 2024

Mono VS Poly Solar Panel, Mana yang Lebih Baik?

Panel surya monocrystalline (mono) dan polycrystalline (poly) merupakan nama dari jenis material yang dibutuhkan solar panel. Kedua jenis panel surya ini memiliki perbedaan dalam ketahanan dan efisiensi kerja. Artikel ini akan menjelaskan perbedaan jenis solar panel untuk dapat menjadi referensi Anda.

Panel surya monocrystalline (mono) dan polycrystalline (poly) adalah dua jenis panel surya.. Keduanya berfungsi untuk mengubah sinar matahari menjadi listrik, namun memiliki perbedaan mulai dari material, proses pembuatan, performa panel, hingga ketahanan.

Kedua jenis panel ini memiliki perbedaan yang terlihat dari tampilannya, panel monocrystalline memiliki tampilan seragam berwarna hitam, sedangkan panel polycrystalline memiliki warna biru yang bervariasi. 

Perbedaan warna tersebut disebabkan oleh material panel yang berbeda, dimana monocrystalline terbuat dari satu kristal silikon murni yang menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi, dan polycrystalline terdiri atas fragmen kristal silikon yang menghasilkan efisiensi lebih rendah. 

Dengan memahami perbedaan ini, dapat membantu Anda dalam memilih panel surya yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.

 

Kelebihan dan Kekurangan Panel Surya Mono VS Poly

Panel Surya Monocrystalline (Mono)

Panel surya monocrystalline adalah panel surya yang dibuat dari kristal silikon tunggal atau monokristalin. Panel ini dikenal karena efisiensi tinggi dalam mengubah energi surya menjadi listrik dan tampilannya yang seragam. 

Proses pembuatannya dimulai dengan memotong blok silikon tunggal menjadi irisan tipis, yang kemudian diproses lebih lanjut untuk membuat sel surya tunggal. Sel surya ini terdiri dari satu kristal silikon, memberikan struktur yang lebih teratur dan seragam dibandingkan jenis panel surya lainnya.

Kelebihan:

Keunggulan utama dari panel surya ini adalah efisiensi konversi energinya yang tinggi. Dalam kondisi pencahayaan matahari yang memadai, monocrystalline dapat menghasilkan daya lebih besar dibandingkan dengan jenis panel surya lainnya seperti polycrystalline atau thin-film. 

Panel surya ini dapat menghasilkan lebih banyak listrik dengan ukuran yang lebih kecil, sehingga lebih efisien dalam penggunaan ruang. Selain itu, monocrystalline memiliki umur pakai yang panjang dan daya tahan yang baik terhadap kondisi lingkungan. 

Panel ini mampu bertahan dalam cuaca ekstrem, seperti suhu yang sangat panas atau sangat dingin, hujan, dan salju. Kualitas konstruksi yang tinggi membuatnya lebih tahan terhadap kerusakan dan memungkinkan pengoperasian yang stabil dalam jangka waktu lama.

Baca Juga: Jasa Pasang Solar Panel Di Jawa Timur

Kekurangan

  1. Biaya Yang Lebih Tinggi

    Panel surya ini biasanya memiliki biaya produksi yang lebih mahal dibandingkan dengan panel surya polikristalin atau jenis lainnya. Ini disebabkan oleh proses produksinya yang lebih rumit dan penggunaan bahan baku yang lebih mahal. Biaya produksi yang tinggi ini sepadan dengan efisiensi konversi energi yang lebih unggul dibandingkan panel jenis lain.

  2. Rentan Terhadap Bayangan

    Jika salah satu sel atau sebagian area permukaan panel surya ini terkena bayangan, efisiensi keseluruhan panel dapat berkurang. Ini terjadi karena desain panel yang menggunakan sirkuit seri-paralel di antara sel-selnya. Ketika salah satu sel terkena bayangan, seluruh rangkaian sirkuit yang terhubung dengan sel tersebut akan terpengaruh dan mengurangi output daya panel.

  3. Rentan Terhadap Kerusakan Fisik

    Struktur monocrystalline terbuat dari bahan yang rapuh, seperti silikon kristal tunggal. Hal ini membuatnya rentan terhadap benturan atau tekanan yang kuat. Panel ini juga cenderung lebih berat, sehingga memerlukan perawatan dan penanganan yang lebih hati-hati saat pemasangan dan pengiriman.

Panel Surya Polycrystalline (Poly)

Panel surya polycrystalline adalah jenis panel surya fotovoltaik yang menggunakan sel surya polikristalin sebagai bahan dasarnya. Sel surya polikristalin terbuat dari bahan semikonduktor, biasanya silikon, dengan struktur kristal yang banyak dan tidak teratur. 

Dalam proses produksinya, silikon dilelehkan dan kemudian dicetak menjadi lempengan dengan pola kristal yang tidak teratur. Proses produksinya lebih cepat dan memerlukan energi yang lebih rendah. 

Meskipun demikian, panel surya ini tetap dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi pencahayaan rendah, meskipun tidak langsung menghadap matahari. Karena itu, panel polycrystalline harus dibuat lebih besar, sehingga membutuhkan ruang yang lebih luas untuk menghasilkan listrik dengan efisiensi yang tinggi.

Kelebihan:

  1. Biaya Produksi Rendah

    Panel polycrystalline menggunakan teknologi produksi yang lebih sederhana dan bahan baku yang lebih murah, menjadikannya lebih terjangkau dan ekonomis dalam hal biaya produksi.

  2. Toleransi terhadap Suhu Tinggi yang Baik

    Panel ini memiliki toleransi yang lebih baik terhadap suhu tinggi, sehingga dapat menghasilkan daya yang lebih konsisten dalam kondisi suhu tinggi, seperti di daerah beriklim panas.

  3. Toleransi Terhadap Cahaya Kurang Sempurna

    Panel ini juga memiliki toleransi yang lebih baik terhadap cahaya yang tidak optimal atau dengan sudut datang yang tidak sempurna, sehingga dapat menghasilkan daya yang lebih baik dalam kondisi cahaya rendah atau ketika sinar matahari tidak langsung mengenai panel.

Kekurangan:

  1. Penampilan Kurang Menarik

    Panel polycrystalline biasanya berwarna biru dengan pola kristal yang terlihat lebih acak, yang mungkin kurang menarik secara visual. Bagi pengguna yang mengutamakan estetika, tampilan ini bisa menjadi faktor pertimbangan.

  2. Umur Pakai Sedikit Lebih Pendek

    Panel polycrystalline memiliki umur pakai yang sedikit lebih pendek dibandingkan dengan panel monocrystalline. Meskipun tetap tahan lama, perbedaan ini bisa mempengaruhi keputusan bagi mereka yang mencari solusi jangka panjang dengan kinerja optimal.

  3. Pengaruh Bayangan

    Panel surya polikristalin lebih rentan terhadap pengaruh bayangan. Jika bayangan jatuh pada sebagian kecil panel, hal ini dapat menyebabkan penurunan drastis dalam produksi energi panel secara keseluruhan. Oleh karena itu, penempatan panel harus dipertimbangkan dengan hati-hati untuk menghindari bayangan yang dapat mengurangi efisiensi sistem.

Kesimpulan

Panel monocrystalline menawarkan efisiensi konversi energi yang lebih tinggi, kinerja lebih baik pada suhu tinggi, umur pakai yang lebih panjang, dan estetika yang lebih menarik. Namun, harganya lebih mahal dan lebih sensitif terhadap bayangan.

Di sisi lain, panel polycrystalline memiliki harga yang lebih terjangkau, kinerja stabil di berbagai kondisi cuaca, dan ketahanan yang lebih baik terhadap bayangan, debu, dan salju. Kekurangannya meliputi efisiensi yang lebih rendah, penampilan yang kurang menarik, dan umur pakai sedikit lebih pendek.

Rekomendasi:

  1. Efisiensi Tinggi : Jika efisiensi adalah prioritas utama dan anggaran memungkinkan, panel monocrystalline adalah pilihan terbaik.
  2. Biaya : Untuk solusi yang lebih ekonomis, terutama jika ruang instalasi tidak terbatas, panel polycrystalline lebih disarankan.
  3. Estetika : Jika penampilan penting, seperti untuk instalasi pada bangunan yang mengutamakan desain, panel monocrystalline yang berwarna hitam lebih cocok.
  4. Kondisi Lingkungan : Untuk area dengan kondisi cuaca yang tidak menentu atau instalasi yang mungkin terkena bayangan dan debu, panel polycrystalline lebih tahan terhadap kondisi tersebut dan akan menjadi pilihan yang lebih andal.

Hubungi SUN Energy hari ini dan jadilah bagian dari perubahan menuju masa depan yang lebih bersih dan hemat energi, melalui:

WhatsApp : http://wa.me/+62881012251888

Email :  marketing@lifewithsun.com