Istilah sistem panel surya mungkin kini sudah tidak asing lagi di tengah masyarakat. Namun, istilah On-Grid, Off-Grid, dan Hybrid ternyata masih belum begitu akrab di telinga. Padahal ketiga istilah tersebut sangat penting untuk diketahui.
Terlebih jika mengingat asumsi Indonesia yang menargetkan porsi Energi Baru Terbarukan hingga 48% di tahun 2030 mendatang. Hal ini didukung dengan penggunaan energi tenaga surya yang diterapkan di Indonesia. Maka dari itu, sangat penting untuk mengetahui berbagai istilah yang berkaitan dengan sistem ini. Jadi, apa itu On-Grid, Off-Grid, dan Hybrid? Berikut informasinya.
Panel surya On-Grid adalah sebuah panel surya yang terhubung dengan jaringan listrik yang terpasang di bangunan. Panel surya On-Grid memiliki beberapa kelebihan, di antaranya yaitu:
Panel surya On-Grid tidak perlu menggunakan baterai sebagai penyimpan listrik. Panel ini sangat bergantung dan mengutamakan tenaga surya secara langsung.
Panel surya On-Grid lebih mudah dipasang dan dioperasikan. Jika dibandingkan dengan Panel surya Off-Grid panel surya On-Grid lebih mudah karena langsung terhubung dengan jaringan listrik bangunan sehingga tidak perlu repot mengisi ulang baterai.
Panel surya On-Grid bisa membantu mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil seperti minyak bumi atau batu bara. Dengan menggunakan panel surya On-Grid, kita bisa mengandalkan sumber energi alami yang tak terbatas, yaitu matahari.
Meskipun memiliki kelebihan yang cukup banyak, panel surya On-Grid juga memiliki beberapa kekurangan. Beberapa kekurangannya yaitu sebagai berikut.
Panel surya On-Grid membutuhkan lokasi yang terkena sinar matahari secara langsung selama seharian agar bisa menghasilkan listrik secara optimal. Hal ini membuat panel surya On-Grid tidak cocok untuk daerah yang sering mengalami hujan atau kabut tebal.
Panel surya On-Grid juga membutuhkan biaya yang cukup tinggi saat pertama kali dipasang. Namun, biaya tersebut bisa kembali terbayarkan dalam jangka waktu yang cukup lama, tergantung pada seberapa banyak listrik yang dihasilkan.
Panel surya Off-Grid adalah sebuah panel surya yang digunakan untuk menghasilkan listrik tanpa terhubung ke jaringan listrik dari PLN. Panel jenis ini ini sangat berguna bagi mereka yang tinggal di daerah yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik atau bagi mereka yang ingin hidup lebih ramah lingkungan dengan menggunakan sumber energi yang terbarukan.
Ada beberapa perbedaan antara panel Off-Grid dengan panel surya lainnya yang harus Anda ketahui, yaitu:
Panel Off-Grid tidak terhubung ke jaringan listrik. Artinya, Anda harus menyimpan energi yang dihasilkan panel ini ke dalam baterai agar dapat digunakan saat dibutuhkan. Sementara panel surya lainnya terhubung ke jaringan listrik dan dapat menyalurkan kelebihan energi yang dihasilkan ke PLN.
Hal ini dikarenakan panel Off-Grid tidak terhubung ke jaringan listrik sehingga semua energi yang dihasilkan harus disimpan dalam baterai agar dapat digunakan saat dibutuhkan. Sementara itu, panel surya lainnya hanya perlu menyimpan energi dalam jumlah kecil karena dapat menyalurkan kelebihan energi ke PLN.
Hal ini dikarenakan panel Off-Grid membutuhkan sistem penyimpanan energi yang lebih besar serta tidak terhubung ke jaringan listrik. Karenanya, perlu ada komponen tambahan seperti inverter dan baterai yang harus dibeli dan dipasang. Sementara itu, panel surya lainnya hanya perlu mengeluarkan biaya instalasi untuk panel dan inverter saja.
Hal ini dikarenakan panel Off-Grid harus mengalami proses konversi energi dari DC (direct current) menjadi AC (alternating current) melalui inverter sebelum dapat digunakan sehingga terjadi kerugian energi selama proses tersebut. Sementara itu, panel surya lainnya langsung mengalir ke jaringan listrik tanpa melalui proses konversi.
Panel surya hybrid adalah panel surya yang dapat menghasilkan energi listrik baik dari sinar matahari maupun dari sumber energi lain seperti generator. Panel surya hybrid ini sangat cocok digunakan pada lokasi yang tidak selalu terpapar sinar matahari secara terus menerus, seperti daerah dengan cuaca buruk atau daerah yang jarang terpapar sinar matahari contohnya seperti area pertambangan. Ada beberapa keunggulan dari panel surya hybrid ini yaitu:
Dapat menghasilkan energi listrik secara terus menerus karena tidak tergantung pada sinar matahari saja. Selain itu, panel surya hybrid juga memiliki efisiensi yang tinggi dibandingkan panel surya biasa sehingga dapat menghasilkan lebih banyak energi listrik dari sumber energi yang sama.
Panel surya hybrid juga memiliki kelebihan lain yaitu mudah dipasang dan mudah dioperasikan. Tidak seperti panel surya biasa yang memerlukan pemasangan yang cukup rumit, panel surya hybrid hanya perlu dipasang di atas atap atau di tempat yang terpapar sinar matahari, kemudian dihubungkan ke sistem listrik bangunan.
Namun, panel surya hybrid juga memiliki kekurangan yaitu harganya yang lebih mahal dibandingkan panel surya biasa. Meski begitu, harga tersebut akan terbayarkan dengan cepat melalui adanya penghematan biaya listrik yang dihasilkan dari panel surya hybrid ini.
Berdasarkan informasi di atas, dapat kita simpulkan bahwa PLTS On-Grid dan Hybrid sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan energi listrik berbagai jenis bangunan, khususnya untuk mendukung bisnis Anda. . Perbedaannya hanya terletak pada On-Grid tidak membutuhkan baterai untuk penyimpanan cadangan energi listrik. Sementara itu, off-grid membutuhkan baterai untuk menyimpan cadangan listrik.
Di samping itu, Off -Grid dapat dijadikan sebagai solusi utama kebutuhan listrik, terutama pada daerah yang masih belum terjangkau oleh PLN. Didukung oleh baterai penyimpanan yang besar dan baterai sebagai antisipasi ketika cuaca kurang mendukung.
Setelah mengetahui perbedaannya, kini Anda bisa memilih panel surya mana cocok untuk Anda. Jangan lupa untuk menggunakan panel surya dari SUN Energy, karena kami menawarkan solusi hemat listrik lewat pemasangan panel surya yang terintegrasi. Segera konsultasikan kebutuhan listrik Anda bersama SUN Energy agar mendapat solusi yang tepat.